Langsung ke konten utama

12 Prinsip Animasi


12 Prinsip Animasi Menurut Animator Profesional

Jika berbicara tentang animasi, tentu tak lepas dari prinsip di dalamnya. Seorang animator tentu harus mengetahui secara jelas apa saja prinsip animasi yang menjadi acuan dalam membuat animasi. Berbicara sedikit tentang animator, mereka tentu berbeda dengan komikus atau ilustrator, di mana seorang animator harus memiliki kemampuan me-capture moment ke dalam tuntutan gambar sehingga menjadi hidup. Berbeda dengan komukis, kartunis, atau ilustrator yang menangkap suatu moment dalam sebuah gambar. Seperti kata animasi yang berasal dari animate, yang berarti membuat objek mati menjadi seperti hidup maka akan terasa kurang jika gambar bagus tidak “dihidupkan”. Nah, maka dari itu saat membuat gambar menjadi hidup tentu harus tahu dulu prinsip animasi di dalamnya. Seorang animator profesional, Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang mereka adopsi dari animasi Walt Disney. Apa sajakah itu?

1.     Solid Drawing
Dasar utama tentang animasi adalah menggambar, meskipun saat ini sudah ada komputer namun menggambar secara manual dinggap menghasilkan animasi yang lebih peka. Menggambar memiliki peranan sebuah animasi, khususnya animasi klasik ditinjau dari proses ataupun hasilnya. Menggambar bisa menjadi sebuah observasi dalam pemahaman terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, dan pencahayaan.

2.     Timing & Spacing
Animator Disney, Grim Natwick, mengatakan, “Animasi adalah tentang timing dan spacing” Timing yaitu ketika animator menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Spacing yaitu menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam gerak.

3.     Squash & Stretch
Prinsip animasi yang satu ini mengupayakan efek lentur pada karakter seolah-olah memuai dan menyusut sehingga memberikan efek yang lebih hidup. Penerapan prinsip ini akan memberikan efek dinamis terhadap gerakan sebuah karakter atau benda hidup. Contoh paling mudah adalah kamu bayangkan sebuah bola dilemparkan. Saat menyentuh tanah, maka bola yang awalnya bulat menjadi lonjong horizontal, hal ini memberikan efek yang dinamis dan lebih hidup.

4.     Anticipation
Prinsip Anticipation bisa dikatakan sebagai persiapan gerak atau ancang-ancang. Misalnya saat sebuah karakter yang ingin melompat, karakter tersebut harus memiliki gerakan membungkuk terlebih dahulu kemudian baru benar-benar melompat.

5.     Slow In & Slow Out
Prinsip animasi Slow In & Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki kecepatan dan kelambatan yang berbeda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.

6.     Arcs
Sistem pergerakan karakter yang ada biasanya bergerak mengikuti pola atau dikenal dengan Arcs. Hal ini dibuat agar karakter bergerak secara smooth dan realistik karena pergerakannya mengikuti sebuah jalur yang sudah dibuat, misalnya lingkaran, elips, atau parabola.

7.     Secondary Action
Secondary action ada dibuat untuk memperkuat gerakan pertama  agar terlihat lebih realistis. Kemunculannya berfungsi memberikan emphasize yang tidak dimaksudkan menjadi pusat perhatian. Contoh secondary action adalah saat sebuah karaketer berjalan di mana gerakan utamanya melangkahkan kaki seperti biasa. Nah, secondary action dapat diaplikasikan dengan mengayunkan tangan.

8.     Follow Through & Overlapping Action
Follow through bisa digunakan untuk membuat bagian tubuh tertentu tetap bergerak meskipun sebuah karakter berhenti bergerak. Misalnya seletah melompat, rambut si karakter tetap bergerak. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah dilakukan.

9.     Straight Ahead & Pose to pose
Ada dua cara yang bisa dilakukan animator dalam membuat animasi, yaitu straight ahead action dan pose to pose. Untuk straight ahead action, seorang animator membuat animasi dengan cara menggambar satu per satu dan dilakukan dengan seorang diri hingga selesai. Kualitasnya memang akan konsisten, tetapi waktu pengerjaan membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan pose to pose adalah pembuatan animasi yang dikerjakan hanya dengan menggambar keyframe-keyframe tertentu saja. Pengerjaannya bisa dilakukan oleh banyak orang, sehingga waktu pengerjaannya akan lebih cepat dan cocok untuk industri animasi.

10.     Staging
Prinsip animasi staging meliputi bagaimana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.

11.     Appeal
Setiap animasi atau studio animasi memiliki gaya visualnya masing-masing. Misalnya saja kamu bisa membedakan gaya animasi buatan Jepang, Disney, atau Dreamworks walaupun melihat dengan sekilas. Hal ini karena mereka mampu memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.

12.     Exaggeration
Kamu mungkin sudah sangat sadar bahwa film animasi kebanyakan dibuat secara berlebihan atau hiperbolis. Nah, prinsip animasi exaggeration ini mengupayakan untuk mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang hiperbolis di mana pembuatannya dilakukan untuk keperluan komedik. Hal ini pasti sering kamu temui di film animasi seperti Tom & Jerry, Donald Duck, Mickey Mouse, dan sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cara membuat transisi after effect

Cara membuat transisi ( After Effect ) bagaimana cara membuat transisi sederhana di after effect. Mungkin ada yang tidak mengetahui apa itu transisi? Bagaimana cara menjelaskan nya ya... untuk lebih jelas nya lihat video ini. Disana katanya transisi itu permainan warna yang menggunakan slide atau shape sehingga nampak bagus. Sejauh yang saya tahu, belum ada penjelasan pasti tentang apa itu transisi. lagipula orang tidak begitu peduli dengan penjelasan itu. Baiklah kita mulai sekarang. Cara membuat transisi yang pertama adalah.... buka dulu software after effect! kalau tidak di buka kita tidak bisa membuat nya hahaha. Lalu kita harus membuat new compisition. Caranya, klik menu Composition - New Composition... - atur sesuai keinginan kalian lalu klik OK Kalau setting yang saya buat itu seperti yang di atas. kalian tidak harus mengikutinya seperti saya, tapi jika mengikuti tidak apa apa.

Perbedaan Flat Design dan Metro Design

Flat Design Dasar dari desain ini adalah menghilangkan karakter gaya yang membuat mereka seolah-olrah tampak mengambang di halaman. Secara mudahnya ini berarti menghilangkan karakter gaya seperti bayangan, gradien, tekstur dan karakter lain dari desain yang digunakan untuk membuat elemen seolah-olah menjadi tiga dimensi. Poster bergaya Swiss Design Flat design berasal dari terapan Swiss Design yang diperkenalkan antara tahun 1940 sampai 1950-an di Swiss. Fokus dari desain Swiss adalah pada penggunaan grid, tipografi sans-serif, hirarki konten yang bersih dan tata letak . Selama era 40 sampai 50-an, desain Swiss mengkombinasikan sebuah foto yang besar namun ditampilkan secara sederhana dengan tipografi minim. Seiring berkembangnya jaman Desain ini mulai dikembangkan sampai pada akhirnya pada tanun 1980-an Flat Design mulai muncul. Flat Design pada kala itu sangat sederhana sekali tidak ada variasi sama sekali. Namun sekarang, berbalik 180 derajat bahwa design flat

Modal Menjadi Motion Graphics Designer

1. Membekali diri sejak dini Desainer motion graphics sangat membutuhkan keterampilan yang berasal dari berbagai macam ilmu pengetahuan. Jangan biarkan diri Anda malas untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang bidang ini. Bekali diri Anda sejak dini untuk mempelajari sejarah seni, desain komunikasi visual, seni grafis, seni motion graphics, dan lainnya. 2. Mengasah dasar keterampilan yang seluas-luasnya. Setiap proyek menuntut desainer motion graphics dengan berbagai variasi. Terampil dalam berbagai bidang adalah hal yang menjadikan Anda selalu dibutuhkan dalam proyek tersebut. Jangan lupa untuk mengisi waktu luang dengan mengikuti berbagai kursus atau melatih diri anda sendiri tentang dunia desain, seperti After Effects, desain web, desain produksi, iklan, tipografi dan lainnya untuk memperluas keterampilan Anda. 3. Tetap selalu up to date Dunia desain, terutama desain motion graphics di dunia periklanan dan media tentunya berubah dengan sangat cepat dan terama